Rabu, 02 Desember 2015

Sejarah Marawis

Pengertian Marawis

Marawis adalah salah satu jenis "band tepuk" dengan perkusi sebagai alat musik utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta.
Kesenian marawis ini hampir identik dengan dengan kesenian Sufi karena setiap Syair yang dibawakan mengandung puji2an kepada Rasulullah beserta keluarga, para Wali dan Permohonan doa kepada Allah SWT.
Secara Umum, Alat musik ini terdiri dari:
Marawis
Merupakan gendang kecil berdiameter 20 Cm dengan tinggi 19 Cm. Alat ini terbuat dari kayu yang bagian tengahnya dilubangi dalat inilah yang menjadi ciri khas dari musik jenis ini, sehingga musik jenis ini pun disebut dengan Marawis.

Hajir disebut juga hajir marawis
Merupakan sebuah Gendang yang berukuran diameter 45 Cm dengan tinggi 60-70 cm,
Alat ini terbuat dari kayu yang bagian tengahnya dilubangi sehingga berbentuk mirip sebuah tabung. Kedua bagian ujungnya ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai selaput /memberan. Adapun kulit binatang yang biasa digunakan adalah kulit kambing atau domba.
Dumbuk Pinggang
Dumbuk merupakan alat musik sejenis gendang yang berbentuk mirip dandang, Bagian tengah dan kedua ujungnya memliki diameter yang berbeda - beda, diameter terbesar pada ujung yang ditutup dengan selaput/membrean dari mika, kemudian disusul bagian ujung yang terbuka, sedangkan pada bagian tengah memiliki diameter terkecil. adapun disebut dumbuk pinggang karena dalam penggunaannya alat ini diletakkan di pinggang.

Dumbuk Batu
Bentuk alat ini mirip dengan dumbuk pinggang, hanya saja mempunyai ukuran yang sedikit lebih besar. adapun disebut dumbuk batu karena konon pada awalnya terbuat dari batu.

Simbal dan Tamborin
kadang kala musik marawis dilengkapi dengan tamborin atau krecek dan Symbal yang berdiameter kecil dimana kedua alat ini digabungkan menjadi satu kesatuan.

Darbuka (Caltiq)
Bentuknya mirip dengan dumbuk pinggang maupun dumbuk batu, terbuat dari bahan aluminium.
Tim-tim marawis era saat ini lebih banyak menggunakan Darbuka (Caltiq) ketimbang dumbuk pinggang maupun dumbuk batu, khusunya pada acara-acara festival/lomba marawis karena suaranya lebih nyaring dan enak didengar.

Sejarah Marawis di Indonesia
Kesenian marawis ini telah berusia kurang lebih 400 tahun yang semula berasal dari kawasan Kuwait, mula2 alat ini hanya terdiri dari 2 jenis alat permainan saja yaitu hajir dan marawis dengan ukuran yang tidak seperti saat ini kita lihat, melainkan semacam sebuah rebana dengan berukuran cukup besar yang kedua sisinya dilapisi oleh kulit binatang.
Namun kesenian ini tidak populer di negara kuwait sehingga sedikit sekali orang yang memahami bahwa kesenian ini bermula/berasal dari negara kuwait. Ketika kesenian ini mulai dikenal di negara yaman maka kesenian ini pun diadopsi oleh negara Yaman, sehingga kesenian ini menjadi populer, hal ini disebabkan alat musik yang ada di modifikasi sedemikian rupa agar menjadi lebih menarik. maka diubahlah sedikit demi sedikit alat musik yang bermula berukuran besar menjadi ukuran yang sedang yang seperti saai ini kita lihat yaitu ukuran yang cukup besar (seperti gendang) dan marawis yang ukurannya lebih kecil dari hajir.
Di daerah Yaman kesenian ini sering kali dimainkan pada saat perayaan tertentu, yaitu Perayaan perkawinan, Maulid nabi saw, Khitanan, dsb.... dan lebih kesenian ini menjadi lebih sangat populer karena pernah dimainkan untuk menyambut tamu yang berasal dari luar Yaman sebagai kesenian penghormatan.
Seni Islami ini dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dan ulama yang berasal dari Yaman beberapa abad yang lalu. Mengapa dinamakan marawis? Menurut Hasan Shahab, pegiat seni marawis Betawi, musik dan tarian ini disebut marawis karena menggunakan alat musik khas yang disebut marawis. ''Karena kesenian ini memakai alat musik yang namanya marawis, dari dulu orang menyebutnya sebagai marawis,'' ujar pemilik kelompok musik gambus Arrominia ini menjelaskan.
Menurut Hasan, hampir di setiap daerah yang terletak di Semenanjung Melayu, memiliki kesenian marawis. ''Malah, ada yang menyebut seni ini marwas. Kesenian ini telah ada sejak lama di Indonesia,'' paparnya.Dulu, saat Wali Songo menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, alat musik marawis digunakan sebagai alat bantu syiar agama. ''Marawis tak bisa lepas dari nilai-nilai religius. Awalnya musik ini dimainkan saat merayakan hari-hari besar keislaman, terutama Maulid Nabi,'' katanya.
Namun, kata Hasan, kini marawis tidak hanya dimainkan saat Maulid Nabi saja. Kini, acara hajatan pernikahan, peresmian gedung, hingga di pusat perbelanjaan, marawis sering dimainkan. Marawis yang ada di setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri. Perbedaan marawis itu terletak pada cara memukul dan tari-tarian. Hasan mencontohkan, seni marawis di Aceh, tari-tariannya melibatkan laki-laki dan wanita. ''Kalau marawis khas Betawi yang menari dan memainkan marawis hanya pria. Tariannya pun khas memakai gerakan-gerakan silat,'' katanya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, seni marawis juga ditemukan di Palembang, Banten, Jawa Timur, Kalimantan, bahkan hingga Gorontalo. ''Semuanya berbeda dan memiliki kekhasan tersendiri sesuai adat dan budaya daerah setempat,'' paparnya. Diakuinya, kelompok marawis yang paling terkenal berasal dari Bondowoso, Jawa Timur. Seni marawis di Jawa Timur lebih dulu berkembang dibanding di Betawi. Biasanya, setahun sekali grup marawis dari Bondowoso main di Kwitang, Jakarta Pusat, untuk memeriahkan Maulid Nabi SAW. ''Semua orang berbondong-bondong melihat mereka tampil,'' katanya.
Beberapa tahun silam, seni marawis belum populer seperti saat ini. Di tanah Betawi, seni marawis awalnya hanya dimainkan oleh orang-orang keturunan Arab. Bahkan, ada semacam anggapan bahwa marawis hanya dimainkan mereka yang masih keturunan Nabi SAW. Marawis dimainkan orang-orang keturunan Arab untuk memeriahkan acara Maulid Nabi SAW. Selain itu, juga berkembang untuk meramaikan arak-arakan pengantin.
Pusat kesenian marawis itu berada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Di kecamatan ini, terdapat sebuah daerah bernama Kampung Arab. Dari sinilah awal mula marawis berkembang pesat di wilayah DKI Jakarta. ''Di Kampung Arab itu, dari mulai kakek, cucu, anak semua main marawis,'' katanya. Diakui Hasan, sejak stasiun RCTI dan TVRI gencar menayangkan acara gambus beberapa tahun lalu, telah mendorong kesenian marawis ini berkembang lebih pesat.
Mengapa hampir semua pemain marawis Betawi berasal dari kaum Adam? Menurut Hasan, sangat kasihan kalau wanita harus main marawis. ''Risikonya tangan akan kapalan, kulit ari tangan bakal mengeras,'' katanya. Diakuinya, sangat tidak umum kaum hawa bermain marawis di Betawi. Bulan Ramadhan menjadi saat panen bagi kelompok marawis. Hampir setiap mal saat ini menampilkan grup marawis untuk menyemarakkan bulan suci Ramadhan.
Sebuah grup marawis bisa dikatakan bermain cukup bagus apabila memenuhi beberapa indikator. Dalam sebuah festival atau perlombaan marawis, yang harus dilakukan sebuah grup marawis adalah menghindari sekecil mungkin kesalahan. Kesalahan itu terjadi apabila ada pukulan marawis yang terlambat atau tidak harmonis. Pada festival yang dihitung adalah jumlah kesalahan yang dilakukan. Penilaian terdiri dari 3 unsur, di antaranya adalah Vocal, Perkusi, Penampilan (Adab). Dari segi vocal harus ada sikronisasi antara mawal atau syair pengantar lagu dengan lagunya serta harus ada dinamisasi lagu. Dari segi perkusi dan aransement tidak boleh dilakukan secara monoton, pukulan harus dilakukan sekreatif mungkin dan dinamis. Dari segi penampilan (adab) biasanya dilihat dari penguasaan panggung dan bloking gerakan. Kelompok marawis bisa menggunakan baju koko, gamis ataupun baju daerah.

Jumlah Pemain dan Pukulan
Saat ini, hampir semua majelis taklim di Jakarta memiliki kesenian marawis. Mereka belajar seni marawis di Kampung Arab di Pasar Minggu. Satu grup marawis sedikitnya terdiri dari 10 orang. Setiap orang menabuh alat musik sambil bernyanyi atau bersholawat. Ada yang menabuh marawis, menabuh hajir, tamborin dan dumbuk. Seni marawis juga bisa diisi dengan tarian (samar), tari-tarian dilakukan jika ada acara-acara khusus.
Dalam Katalog Pekan Musik Daerah, Dinas Kebudayaan DKI, 1997, terdapat tiga jenis pukulan atau nada, yaitu zapin, sarah, dan zahefah. Pukulan zapin mengiringi lagu-lagu gembira pada saat pentas di panggung, seperti lagu berbalas pantun. Nada zapin adalah nada yang sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad SAW (shalawat). Tempo nada zafin lebih lambat dan tidak terlalu menghentak, sehingga banyak juga digunakan dalam mengiringi lagu-lagu Melayu.
Pukulan sarah dipakai untuk mengarak pengantin. Sedangkan zahefah mengiringi lagu di majlis. Kedua nada itu lebih banyak digunakan untuk irama yang menghentak dan membangkitkan semangat. Dalam marawis juga dikenal istilah ngepang yang artinya berbalasan memukul dan ngangkat. Selain mengiringi acara hajatan seperti sunatan dan pesta perkawinan, marawis juga kerap dipentaskan dalam acara-acara seni-budaya Islam.
https://www.facebook.com/MarawisCilikCoboyTajugAlFatahDesakolot/posts/411137102337202

Selasa, 04 Agustus 2015

Sejarah Musik Gambus Islam

Musik , Alat Musik Hukum dan Aplikasinya
Oleh: Afriza Hanifa

Perkembangan musik Islam mencapai puncaknya di masa Dinasti Abbasiyah.
Pada zaman sekarang, tempat mana yang bebas dari dendang musik? Musik Barat mewabah di setiap penjuru negeri. Bahkan, kini musik pop Asia pun menghipnotis para pemuda. Bagaimana dengan musik religi Islam?

Menilik sejarahnya, seni musik Islam sangat dipengaruhi musik Arab yang telah ada sebelum era Rasulullah SAW. Dalam bahasa Arab, musik berasal dari kata “ma'azif” dari akar kata “azafa” yang artinya berpaling. 

Ma'azif merupakan kata plural dari mi'zaf, yakni sejenis alat musik pukul yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh masyarakat Yaman dan sekitarnya. 

Dalam perkembangannya, mi'zaf bermakna alat musik, tanpa perincian jenis tertentu. Karena itu, masyarakat Arab biasa memaknai ma'azifdengan alat-alat musik atau sesuatu yang melalaikan.

Dari makna itulah kemudian dipahami mengapa musik sangat terbatas di masa awal Islam. Sebab, segala hal yang melalaikan tak disukai Rasulullah dan para sahabat. Meski demikian, bukan berarti musik sama sekali tak didendangkan pada era tersebut. 

Apalagi bangsa Arab memiliki kebiasaan dan kemampuan sastra yang mendarah daging. Sebelum Islam datang, orang Arab biasa melantunkan lagu bertemakan kemenangan, peperangan, percintaan, dan keagamaan.

Menurut Philip K Hitti dalam History of The Arabs, lantunan himne keagamaan primitif telah memberikan pengaruh saat Islam datang. Hal ini nampak dalam talbiyah ritual haji, yakni ucapan "labbaika" para jamaah haji. Selain itu, tampak juga dalam lantunan tajwid saat membaca Alquran.

Dalam hal alat musik, kata Hitti, masyarakat Arab pra-Islam di Hijaz telah menggunakan duff, yakni tambur segi empat; qashabah atau seruling;zamr, yakni suling rumput; serta mizhar atau gambus yang terbuat dari kulit. 

Para penyair menggubah syair mereka ke dalam sebuah lagu. Ketika Rasulullah diutus mendakwahkan Islam, sebagian besar musisi justru menyeru pada berhala. Bahkan, ada seorang seniman yang ingin menandingi wahyu Allah yang disampaikan Rasulullah.

"Kecaman Muhammad terhdap para penyair muncul bukan karena mereka penyair, tapi karena mereka menjadi corong para penyembah berhala. Nabi mendiskreditkan musik, juga karena musik diasosiasikan dengan ritual ibadah kaum pagan," kata sejarawan ternama itu.

Dalam beberapa hadis, Rasulullah hanya memperbolehkan musik didendangkan pada dua momen saja, yakni pernikahan dan hari raya. Saat Aisyah binti Abu Bakar menikahkah seorang wanita dengan laki-laki Ansar, Rasulullah bersabda, “Wahai Aisyah, tidak adakah kalian mempunyai hiburan (nyanyian). Sesungguhnya orang-orang Anshar menyukai hiburan (nyanyian).” (HR Bukhari dan Muslim).

Hal serupa juga terjadi saat hari raya. Berdasarkan Hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, Aisyah  mendengarkan permainan rebana (duff) anak perempuan kecil saat Idul Adha. Melihat hal itu, Rasulullah membiarkannya karena saat itu hari raya.

Selain pada dua momen itu, Rasulullah diriwayatkan sangat mencegah musik dimainkan. Hal itu karena bangsa Arab menggunakannya sebagai ajakan untuk melakukan ritual berhala.

Minggu, 24 Mei 2015

Musik Rebana

"MUSIK REBANA"

Rebana (dalam bahasa jawa: terbang) adalah gendang berbentuk bundar dan pipih yang merupakan khas suku melayu. Bingkai berbentuk lingkaran terbuat dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunai Darussalam, Indonesia dan Singapura sering memakai rebana bersama gambus digunakan untuk mengiringi tarian zapin. Rebana juga digunakan untuk melantunkan Kasidah dan Hadroh. di madrasah rebana juga dijadikan sebagai kesenian fovorit di pondok/sekolah tersebut.
Bagi masyarakat Indonesia, permainan rebana sangat populer, di Jawa, SUmatra hingga Papua, tepukan rebana banyak mengiringi lagu-lagu tradisional. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi, dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan iramanya.

Selasa, 19 Mei 2015

JUAL REBANA JUAL TERBANG KUAT BERKUALITAS

"JUAL REBANA JUAL TERBANG KUAT BERKUALITAS | 082232191796 | 083830032302"



Belajar Pukulan Rebana

"Belajar Pukulan Rebana"



Rumus dasar pukulan rebana

PEREMPUAN PELAN
D / T  D  T  T  D / D
TT  TT  T . TT  TD  D . DD  DD  D . DD  DD
T . TT  D  TT  TT  T . TT  TT  D  TT  TD
T . TT  T  TT  TT  T . TT  TT  D . TT  TD  3X
D  TT  TT  D . TT  TD

PEREMPUAN VERSI
D / T  TT  DD  D  TT  TD / D
TT  TT  T . TT  TD  D . DD  DD  D . DD  DD
T . TT  D  TT  TT  T . TT  TT  D  TT  TD
T . TT  T  TT  TT  T . TT  TT  D . TT  TD  3X
D  TT  TT  D . TT  TD

PEREMPUAN CEPAT
D / T  T . DD  D  T . TD / D
T . TT  T  T . TD  D D . DD  D  D . DD
T . TT  D  T . TT  T  T . TT  D  T . TD
T . TT  T  T . TT  T  T . TT  D  T . TD  3X
D  T . TT  D  T .TD

GOLONG CEPAT PEREMPUAN
D / T . DD  T . D
T  T  T  D  D  D  D  D
T  TDT  T  T  TDT  D
T  T  T  T  T  TDT  D  3X
D  T  TDT  D

LAKI-LAKI PELAN
D / T  D  T . TD / D
TT  T  T . TT  T  D . DD  D  D . DD  D  D  T .
TT  D  TT  T  T . TT  TT  D  TT  T  D
T  T  T . TT  T  T . TT  TT  D  TT  T  D  3X
D  TT  TT  D . TT  T  D
LAKI-LAKI VERSI
D / TT  DD  D  TT  T  D / D
TT  T  T . TT  T  D . DD  D  D . DD  D  D  T .
TT  D  TT  T  T . TT  TT  D  TT  T  D
T  T  T . TT  T  T . TT  TT  D  TT  T  D  3X
D  TT  TT  D . TT  T  D
LAKI-LAKI CEPAT
D / T  DD  D  T . T  D / D
T . TT  T . T  D  D . DD  D . D  D  T .
TT  D  T . TT  T . TT  D  T . T  D
TT  T . TT  T . TT  D  T . T  D  3X
D  T . TT  D  T . T  D
LAKI-LAKI GOLONG CEPAT
D / TD  DT  D
TT  TT  D  DD  DD  D
TT  DT  T  TT  DT  D
TT  TT  T  TT  DT  D  3X
D  TT  DT  D




VARIASI KE-1 LAKI-LAKI
D  T . T  D . T  D  T  T  D  D  D
T . T  TT  T . D  D  2X
D . D  DD  D . D  D  2X
T . T  TT  T . D  D
T . T  TT  T . T  T
T . T  TT  T . D  D
D . D  DD  D .

VARIASI KE-1 PEREMPUAN
D  T . T  D . T  D  T  T  D  D  D
T  T . TT  T  T . DD  2X
D  D . DD  D  D . DD  2X
T  T . TT  T  T . DD
T  T . TT  T  T . TT
T  T . TT  T  T . DD
D  D . DD  D  D .

VARIASI KE-2 LAKI-LAKI
D  D . T  TT  D  3X  D
T  TT  T . T  TT  D . D  DD  D . D  DD  D
* * * D / D  D . DD  D  3X
T  TT  T . T  TT  D  3X
NB : Tanda *  Berarti Menunggu Waktu Luang Selama Tiga Ketukan

VARIASI KE-2 PEREMPUAN
D  D . T  TT . TD  3X  D
TT  TT  T . TT  TD  D . DD  DD  D . DD  DD
* * * D / D  D . DD  DD  3X
T  TT  TT . T  TT  TD  3X
NB : Tanda *  Berarti Menunggu Waktu Luang Selama Tiga Ketukan

VARIASI KE-3 LAKI-LAKI
D  T  D  T
TT . D  T . T  D
TD . D  DD  D
T . TT  D  T . Tt  3X

VARIASI KE-3 PEREMPUAN
D  T  T  D  T  T
TT  D T . TD
TD . D  DD  DD
T  T . TT  D T . Tt  3X
KAIDAH AL – BANJARI
DASAR PUKULAN
D . T . T . D . D . D . T . T . D
˜VERSI CEPAT˜
WEDO’AN (NGANA’I)
1.    D . T . T . DD . D . T . TD
2.          T . T . TT . T . T . TD
D . D . DD . D . D . DD
3.    T . TT . D . T . TT . T  . T . TT . D . T . TD
4.    T . TT . T . T . TT . T  . T . TT . D . T . TD 3x
5.                             D . T . TT . D . T . TD
LANANGAN (NIKAHI)
1. D . . TT . DD . D . TT . T .. D
2.        TT . T .. T . TT . T .. D
DD . D .. D . DD . D .. D
3. T . T . TT . D . TT . T .. T . TT . TT . D . TT . T .. D
4. T . T . T  . TT . T .. T . TT . TT . D . TT . T .. D 3X D
5.                                   TT . TT . D . TT . T .. D
NGGOLONG
1.     D . TD . D . T . D
2.      TT. TT . T
DD . DD . D
3.     TT . DT . T  . TT . DT . D
4.     TT . TT . T . TT . DT . D 3X
5                          TT . DT . D
˜VERSI LAMBAT˜
WEDO’AN (NGANA’I)
1.    D . T . TT . DD . D . TT . TD
2.          T . TT . TT . T . TT . TD
D . DD . DD . D . D . DD
3.    T . TT . D . TT . TT . T  . TT . TT . D . TT . TD
4.    T . TT . T . TT . TT . T  . TT . TT . D . TT . TD 3x
5.                               D . TT . TT . D . TT . TD
LANANGAN (NIKAHI)
1.     D . . TT . DD . D . TT . T .. D
2            TT . T .. T . TT . T .. D
DD . D .. D . DD . D .. D
3.     T . T . TT . D . TT . T .. T . TT . TT . D . TT . T .. D
4.    T . T . T  . TT . T .. T . TT . TT . D . TT . T .. D 3X D
5                                     TT . TT . D . TT . T .. D
NGGOLONG
1.    D . T . T . D . D . D . T . T . D
2.    T . T . T . T . T . T . T . D
3.    D . D . D . D . D . D . D . D
4.    T . T . T . D . T . T . T . T . T . T . T . D . T . T . D
5.    T . T . T . T . T . T . T . T . T . T . T . D . T . T . D 3X
6.                                        D . T . T . T . D . T . T . D
by:   IQMA IAIN Sunan Ampel Surabaya
KAIDAH PUKULAN REBANA
DASAR PUKULAN
P. T. t. d. D.
TEPAK 1     :     P… P… P….
TEPAK 2     :     … P… P… P…     (Sela)
TEPAK 3     :     T. PT.     T. PT.  T. PT.
TEPAK 4     :     P. PPP        P. PPP        .P. PPP
TEPAK 5     :     P.T. P.TT    P.T. P.TT    P.T. P.TT
TEPAK 6     :     P.TP     P. TP       P. TP
TEPAK 7     :     P. P. PP P. PP
TEPAK 9     :     P P P P P P P P P     (Pukulan Datar/Lurus)
Contery
FAMBO     :     d
MELODY     :     t
BASS         :     D
Macam Pukulan Fambo, Melody dan Bass
VERSI I     :     D. t. dd. t. D            Counter   dd. td. td. t.D
VERSI II     :     dd. tt. D.  ddd. tt_D         Counter   dd. tt. dd. t.D
VERSI III / BALADI :
FAMBO     :     tt
MELODY     :     dt. t. dd. t
BASS         :     D. DD
KAIDAH PUKULAN REBANA
DASAR PUKULAN
P. T. t. d. D.
TEPAK 1     :     P… P… P….
TEPAK 2     :     … P… P… P…     (Sela)
TEPAK 3     :     T. PT.     T. PT.  T. PT.
TEPAK 4     :     P. PPP        P. PPP        .P. PPP
TEPAK 5     :     P.T. P.TT    P.T. P.TT    P.T. P.TT
TEPAK 6     :     P.TP     P. TP       P. TP
TEPAK 7     :     P. P. PP P. PP
TEPAK 9     :     P P P P P P P P P     (Pukulan Datar/Lurus)
Contery
FAMBO     :     d
MELODY     :     t
BASS         :     D


Macam Pukulan Fambo, Melody dan Bass
VERSI I     :     D. t. dd. t. D            Counter   dd. td. td. t.D
VERSI II     :     dd. tt. D.  ddd. tt_D         Counter   dd. tt. dd. t.D
VERSI III / BALADI :
FAMBO     :     tt
MELODY     :     dt. t. dd. t
BASS         :     D. DD

Jual Terbang Rebana Murah dan Kuat

"Jual Terbang Rebana Murah dan Kuat"